Canggih! Ilmuwan Bikin Sensor Gempa Bumi dari Jaringan Serat Optik

https: img-o.okeinfo.net content 2017 10 22 56 1800261 canggih-ilmuwan-bikin-sensor-gempa-bumi-dari-jaringan-serat-optik-nnZSI6LemA.jpg Ilustrasi (Foto: Reuters)
CALIFORNIA - Ilmuwan dari Stanford University menciptakan teknologi jaringan serat optik yang bisa menjadi sensor gempa Bumi. Ini merupakan pertama kalinya kabel serat optik diandalkan sebagai sensor. Dilansir Ibtimes, Minggu (22/10/2017), profesor Biondo Biondi, ahli geofisika telah mengembangkan sistem ini selama lebih dari satu tahun. Sebuah loop pengujian 4,8 kilometer dipasang di universitas untuk mencatat gangguan dan getaran dari Bumi.

Caranya adalah dengan memisahkan getaran yang berasal dari sumber lain, seperti lalu lintas dan gangguan ambien. Sejak dimulainya pada September 2016, laporan tersebut menunjukkan bahwa tim tersebut mampu merekam 800 kejadian.
Ini termasuk gempa besar yang melanda Meksiko pada 19 September tahun ini, menewaskan lebih dari 220 orang, serta guncangan yang disebabkan oleh ledakan di pertambangan di California.
Sistem pendeteksian juga dapat membedakan antara dua jenis gelombang gempa, gelombang P dan S. Gelombang P bergerak lebih cepat, namun gelombang S menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Jadi mengetahui perbedaannya adalah bagian integral dari sistem peringatan dini, catat laporan tersebut. Eileen Martin, seorang mahasiswa pascasarjana yang mengerjakan proyek tersebut, mengatakan, "Orang-orang tidak percaya ini akan berhasil. Mereka selalu berasumsi bahwa serat optik yang tidak dilapisi akan menghasilkan terlalu banyak sinyal".
Laporan tersebut menyebutkan bahwa saat menggunakan kabel serat optik untuk mendeteksi gerakan seismik bukanlah teknologi baru. Ini adalah pertama kalinya kabel semacam itu digunakan tanpa membungkusnya dengan semen, atau menstabilkan kabel dan menyeimbangkannya dengan menggunakan jaringan pipa pra-instal, misalnya. Perusahaan pengeboran minyak dan gas telah menggunakan metode serupa.
Proyek Biondi hanya menggunakan kabel longgar yang terbungkus pipa plastik seperti kabel komunikasi biasa. Teknologi ini bekerja karena ada kotoran, atau kekurangan yang melekat pada serat optik dan masing-masing dapat digunakan sebagai sensor, catat laporan tersebut.
Hal ini dilakukan dengan melewati sinar laser melalui salah satu ujungnya dengan menggunakan "interogator" dan mempelajari "backscatter" yang sampai di ujung kabel. Ada perubahan pada backscatter yang terjadi bila ada perubahan pada kabel, seperti peregangan atau kontraksi, dan ini cenderung terjadi saat Bumi bergetar.

Source : okezone.com

No comments:

Post a Comment